14.10.10

Antenna Microstrip How To

duhh...
dah lama absen ichh...
dah waktunya ngetik lagi...
ada pada tau ma antenna Microstrip gak...
mungkin kebanyakan gak pada tau nichh...
bagi yang doyan main antenna bisa cuba2 tuk buat sendiri...
lagian modalnya murah kok, gak bakalan abis Rp 50.000...
tapi ini cuma berlaku untuk WiFi (frek 2.4GHz)
klu tuk lain frkuensi juga bisa kok silahkan di utak-atik aja tu rumus...
nah saia cuba lah tuk menerangkan barang sikit aja...
halah sok basa basi nichh...
check it out...
Latar Belakang
Ide untuk mempergunakan antena microstrip berawal pada tahun 1950an yang diperkenalkan oleh  Deschamp. Ide tersebut berdasarkan, bagaimana membuat antena yang ukuran fisik antena itu lebih kecil dari antena pada umumnya pada masa itu. Beberapa tahun setelah Deschamp mengumumkan idenya tersebut, Gutton dan Bassinot menemukan teknik dasar pembuatan antena microstrip. Antena Microstrip Pertama kali dipublikasikan pada tahun 1952 oleh Grieg dan Englemann.

Pada dasarnya Antena microstrip  ini terdiri dari 3 elemen, yaitu; elemen peradiasi (radiator / driven), substrat, dan elemen pentanahan (ground). Antena microstrip  memiliki bentuk dan ukuran yang ringkas sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam aplikasi yang membutuhkan spesifikasi antena yang berdimensi kecil dan dapat diintegrasikan dengan rangkaian elektronik lainnya ( rangkaian aktif, dan rangkaian pasif). Antena ini dapat diaplikasikan pada berbagai kegunaan seperti komunikasi satelit, militer, aplikasi bergerak (mobile), kesehatan, dan komunikasi radar.
Sama halnya dengan antena-antena lain, antena microstrip juga memiliki kelebiahan dan juga kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut :

Kelebihan
Kekurangan


Bobot ringan dan dimensi kecil
Bandwidth yang sempit
Mudah dalam pemasangan
Adanya loss pada antena
Biaya pembuatan yang murah
Karakteristik radiasi yang kurang baik
Aerodynamic / berukuran kecil
Gain yangkecil dan terbatas
Berpolarisasi Linear dan Silkular
Interferensi tegangan permukaan
Multi Frekuensi
Tegangan arus balik yang rendah
Ada beberapa jenis radiator patch berdasarkan bentuknya, di antaranya rectangular (segi empat), triangle (segitiga) dan cyrcle (lingkaran).
Pada dasarnya antena microstrip memiliki bandwidth yang kecil (narrow bandwidth). Ini dikarenakan oleh tipisnya bidang metal peradiasi medan elektro magnetik pada antena. Oleh karena itu maka dibuatlah berbagai macam bentuk antena microstrip untuk meningkatkan kualitas bandwidth dan gain antena, salah satunya dengan penambahan Patch Multiresonator.
Penambahan Patch Multiresonator pada bagian atas dari antena microstrip patch ini, bertujuan untuk menginduksi balik medan elektro magnetik yang dihasilkan oleh Radiator Patch. Dengan teknik ini akan menghasilkan pelipatan bandwidth dan gain pada antena.

Pengertian Antena
Dilihat dari sumber latar belakang sejarah telekomunikasi listrik berupa komunikasi Radio atau Wireless, berhasil ditemukan pertama kali oleh Heindrich Rudolph Hertz, beliau berhasil mendemonstrasikan sistem gelombang Elektromagnetik (EM) pertama kali pada tahun 1886 dengan menggunakan dipole  λ/2.
Antena merupakan komponen yang penting dalam sistem komunikasi nirkabel. Antena adalah struktur yang didesain untuk meradiasikan dan menerima gelombang elektromagnetik secara efektif. Antena merupakan media transisi antara ruang bebeas (free space) dan sebuah alat pengarah yang mengkonversi gelombang elektromagnetik menjadi arus listrik maupun sebaliknya.

Secara fisik, antena  tersusun atas konduktor-konduktor yang meradiasikan medan elektromagnetik, yang terjadi dari penggunaan sumber tegangan AC maupun sumber arus AC atau bisa juga bila antena  terletak pada medan elektromagnetik sehingga medan akan menginduksi tegangan/arus pada sumber terminal.

Antena atau  areal didefinisikan sebagai suatu struktur yang berfungsi sebagai pelepas energi gelombang elektromagnetik diudara dan juga bisa sebagai penerima/penangkap energi gelombang elektromagnetik di udara. Karena merupakan perangkat perantara antara saluran transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan saluran pencatunya. Secara umum, antena dibedakan menjadi  antena Isotropis,  antena Omnidirectional,  antena Directional, dan antena Phase Array.

Antena Isotropis (isotropic). Merupakan sumber titik yang memancarkan daya kesegala arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. Antena ini tidak ada dalam kenyataan, dan hanya digunakan sebagai dasar untuk merancang dan menganalisa struktur antena yang lebih kompleks.

Antena Omnidirectional
adalah antena yang memancarkan daya ke segala arah, dan bentuk pola radiasinya digambarkan seperti bentuk donat (doughnut) pada bagian tengah atau pusat radiasi gelombang elektromagnetik. Antena omnidirectional sering digunakan sebagai pembanding terhadap antena yang lebih kompleks. Salah satu contoh model antena omnidirectional adalah antena Monopole atau antena kawat vertikal. Merupakan salah satu antena standard acuan pembuatan antena. Pencatuan pada salah satu ujung antena dan diposisikan vertikal, dapat menghasilkan pola radiasi melingkar dan pola risari horizontal.

Antena  Directional, merupakan antena yang memancarkan daya ke arah tertentu. Gain antena ini relatif lebih besar dari antena Omnidirectional. Contoh, suatu antena yang memiliki gain  10 dB. Artinya antena ini pada arah  tertentu memancarkan daya  10 dB lebih besar dibanding dengan antena isotropis atau antena omnidirectional. Antena directional bentuk pola radiasinya  tidak dapat berubah tanpa merubah fisik antena atau memutar secara mekanik dari fisik antena. Salah satu model antena directional adalah antena  parabolic. Pancaran sinyal akan dikonsentrasikan pada titik tengah antena  dan difokuskan pada satu arah tertentu. Ada tiga pembagian antena parabola yaitu; parabolic berbentuk setengah lingkaran, silindris parabolic dan grid parabolic. Ketiga bentuk antena para bola ini dibedakan berdasarkan bentuk dan kegunaanya.

Antena Phase Array, yang merupakan gabungan atau konfigurasi array dari beberapa antena sederhana dan menggabungkan sinyal yang menginduksi masing-masing antena tersebut untuk membentuk pola radiasi tertentu pada keluaran array. Setiap antena yang menyusun konfigurasi array disebut dengan elemen array. Arah gain maksimum dari antena  phase array dapat ditentukan dengan pengaturan fase antar elemen-elemen array



Antena Microstrip Patch  adalah sebuah peradiasi yang berada diatas bagian substrat dielektrik, yang memiliki groundplane pada bagian bawahnya. Gelombang EM merambat dari tepian Patch ke dalam substrat dan dipantulkan kembali oleh groundplane, sehingga menghasilkan radiasi gelombang EM.

Efisiensi Radiasi antena Microstrip Patch tergantung dari tebalnya bagian dielektrik. Idealnya, ketebalan substrat berbanding dengan ketinggian dan luas media peradiasi. Keuntungan antena Microstrip adalah murah, bisa disesuaikan dengan perangkat (aktif), polarisasi linier dan polarisasi melingkar mudah dicapai. Keuntungan ini diinginkan ketika yang mempertimbangkan antena untuk WLAN. kerugian dari antena microstrip adalah bandwidth yang sempit.

Perancangan dan Pembuatan Antena Microstrip Patch
            
untuk lebih lengkapnya silahkan download file nya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.